Sejarah Grup Band Ungu
Ungu adalah grup musik Indonesia yang beranggotakan Pasha (penyanyi),
Makki (bass), Enda (gitar), Oncy (gitar),
dan Rowman (drum). Sampai tahun 2007 mereka
telah menghasilkan 4 album dan 2 album mini.
Ungu terbentuk tahun 1996. Motor
pembentuknya adalah Ekky (gitar) dan saat itu vokalisnya adalah Michael,
sedangkan drum dipegang oleh Pasha Van derr Krabb. Tahun 1997, saat Ungu hendak
manggung, Pasha Van derr Krabb 'menghilang' dan posisinya digantikan oleh Rowman. Enda yang
sebelumnya adalah roadies-nya Ekky juga ikut bergabung dengan Ungu.
Tahun 2000, Ungu mulai
mempersiapkan album pertama mereka, yang akhirnya dirilis 6 Juli 2002 bertajuk Laguku. Sebelumnya, Ungu ikut mengisi
2 lagu di album kompilasi Klik
bersama Lakuna, Borneo, Piknik, dan Energy. Ke dua lagu tersebut adalah "Hasrat"
dan "Bunga". Single pertama album ini, "Bayang Semu"
menjadi original soundtrack
sinetron ABG (RCTI). Meski
terbilang sukses, album ini baru mendapat Platinum Award setelah hampir 2 tahun
album ini dirilis.
Saat hendak masuk dapur rekaman untuk album kedua, Ekky memutuskan keluar. Oncy yang saat
itu baru keluar dari Funky Kopral dipilih untuk menggantikan Ekky. Album kedua
Ungu Tempat Terindah dirilis Desember 2003. Album ini menjagokan
"Karena Dia Kamu" sebagai single pertama dan "Suara Hati"
dipilih sebagai single kedua. Baru empat bulan dirilis, penjualannya telah
mencapai 80.000 (delapan puluh ribu) kopi. Jumlah yang cukup signifikan jika
dibandingkan dengan album pertama yang 'telah' mendapatkan platinum (150.000
kopi) dalam hitungan waktu satu setengah tahun.
Pada tahun 2005, Ungu menjadi salah satu artis yang
berkolaborasi dengan Chrisye di album terbaru Chrisye, "Senyawa". Album Melayang dirilis Desember 2005. Di albumnya yang ketiga dengan
single "Demi Waktu", Ungu mendapat double platinum. Dengan hits Demi
Waktu mengantarkan Ungu jadi MTV Exclusive Artis di bulan Desember 2005. Gaung
"Demi Waktu" merambah negeri Jiran, Malaysia. Empat perusahaan label
berebut untuk mendapatkan hak edar di sana. SRC, perusahaan yang menaungi Siti Nurhaliza akhirnya keluar sebagai pemenang.
Ungu mengeluarkan sebuah mini album untuk menyambut Ramadhan 1427 H bertajuk SurgaMu yang dirilis September 2006. Hanya dalam tempo sepuluh
hari sejak rilis mini album SurgaMu,
telah terjual sebanyak 150 ribu keping. Bahkan Wakil Presiden Yusuf Kalla memberi penghargaan 'Inspiring' atas album religi
SurgaMu. Sayangnya, saat hendak menerima penghargaan di istana Wapres, Ungu
yang mengenakan setelah jas yang dipadu celana jeans ditolak masuk ke dalam
istana, dengan alasan pakaian yang tak sesuai dengan protokoler istana.
Dalam Penghargaan MTV Indonesia 2006, Ungu masuk dalam 3 nominasi, yaitu Most
Favorite Group/Band/Duo, Best Director "Demi Waktu" Abimael Gandy,
dan Video of the Year "Demi Waktu". Ungu dengan dukungan "A Mild
Live Productions" dan "Trinity
Optima Production"
membuat buku biografi. Buku yang diberi judul "A Mild Live Ungu Book
Magazine" itu diluncurkan pada Kamis, 10 Mei 2007, di Jakarta. Dicetak
sebanyak 40 ribu eksemplar, buku tersebut memuat biografi masing-masing
personel, diskografi Ungu, foto-foto, dan bahkan chord lagu-lagu Ungu.
Ungu juga sering terlibat dalam pembuatan album
soundtrack. Ungu pernah menyumbangkan lagu untuk film Buruan Cium Gue yang dilarang edar. Ungu pun menyumbangkan 3
buah lagu untuk film Coklat Stroberi
yakni dua lagu baru, "Disini Untukmu" dan "Sahabatku",
serta mengikutkan lagu "Berjanjilah" dari album ketiga mereka Melayang. Dalam ajang "SCTV Music Awards 2007" di Balai Sidang Jakarta (JHCC), Ungu mendapat 4 kemenangan. Album SurgaMu yang diproduseri Trinity/Prosound
membawa Ungu menjadi penerima penghargaan 'Album Religi', 'Lagu Paling Ngetop'
dan 'Video Klip Paling Ngetop' untuk lagu "Andai Kutahu". Sedangkan Melayang dengan lagu andalan
"Tercipta Untukmu" memenangkan kategori 'Album Pop Rock Duo/Grup'.
Ungu kembali merilis album reguler keempatnya bertajuk
Untukmu
Selamanya. Album ini
di-launching di empat negara
sekaligus, yaitu 9 Agustus 2007 di Kuala Lumpur, Malaysia, 10 Agustus 2007 di Singapura, 12 Agustus 2007 Hongkong dan puncaknya 15 Agustus 2007 di Jakarta, Indonesia. Lagu andalan dalam album ini antara lain,
"Kekasih Gelapku", "Cinta dalam Hati", "Apalah Arti
Cinta" dan "Ijinkan Aku".
Menyambut Ramadhan 1428 H, Ungu merilis album religi lagi
yang berbentuk mini album bertajuk Para
Pencari-Mu. Dalam album ini Ungu berkolaborasi dengan ustad Jeffry Al Buchori. Album ini hanya berisi lima lagu, yaitu "Para
PencariMu", "Sembah Sujudku", "Surga Hati",
"Sesungguhnya", dan "Tuhanku". Sebelum mini album ini
dirilis, tiga dari lima lagu telah terpilih sebagai soundtrack sinetron religi
yang tayang selama Bulan Ramadhan. Ungu kembali meraih penghargaan
untuk kategori 'Band Ngetop' di ajang SCTV Music Awards 2007, yang berlangsung di JCC Senayan
Jakarta, Jumat, 24 Agustus 2007. Dalam
ajang itu, Ungu berhasil menyisihkan grup band lainnya, seperti Ada Band, Peterpan, Radja, dan
pendatang baru yang mendadak populer, Kangen Band. Pada tahun 2007, Ungu
bersama Samsons dan Naff, dijuluki 'The Rising Star' band
oleh penyelenggara konser musik akbar Soundrenaline, A Mild Live Productions
dan Deteksi Productions, juga oleh raksasa label rekaman Musica Studio.
Pada tahun 2012, Ungu
meluncurkan sebuah album kompilasi terbaik yang diberi judul Timeless. Album ini hanya dijual di gerai KFC di seluruh
Indonesia. Album ini memuat sepuluh single pilihan dari enam album studio sebelumnya, ditambah empat lagu terbaru "Apa Sih
Maumu", "Kau Anggap Apa", "Sayang" dan "Puing
Kenangan". Album kompilasi Timeless yang juga dijual melalui gerai KFC,
sudah terjual hingga 500 ribu keping selama dua bulan. Ungu juga termasuk
musisi yang sukses menjual albumnya di gerai KFC seperti Cinta Laura, Indah Dewi Pertiwi, Agnes Monica, SM*SH, T.R.I.A.D, Rossa, Slank, Last Child, Ello, Sammy Simorangkir dan Armada.
Kasus
Ketenaran, selain membawa penggemar yang banyak, juga
menimbulkan dampak negatif. Seringkali konser Ungu 'memakan' korban. Saat
konser di Mojokerto, Jawa Timur, 30 Maret 2006, puluhan wanita pingsan. Sembilan
bulan kemudian, tepatnya 19 Desember 2006, konser "Popcoholic with Ungu" di Stadion
Widya Mandala Krida, Kedungwuni, Pekalongan berakhir dengan kericuhan yang mengakibatkan 10 orang
meninggal dunia dan enam lainnya luka serius karena terinjak-injak dan
kekurangan oksigen ketika puluhan ribu orang berdesakan keluar usai
menyaksikan konser mereka.
Kehidupan
religius dan sosial
Selain mengeluarkan 2 album religi, pada pertengahan
2007, kelima personel Ungu bersama-sama menunaikan ibadah umroh untuk pertama
kalinya. Ungu pun berupaya menciptakan hubungan yang lebih intim dengan
penggemarnya, dengan memberikan beasiswa kepada lima penggemar Ungu yang kurang
mampu.
Personil Grup Band Ungu
1.
Sigit Purnomo Syamsuddin Said
Pasha (lahir di Donggala, Sulawesi Tengah, 27 November 1979. Umur 32 tahun), seorang pria
berdarah Bugis, adalah vokalis grup band Ungu. Pasha bergabung dengan Ungu pada
tahun 1999. Pasha adalah anak dari pasangan Syamsuddin Said dan Andi Bumbeng.
Sebelum bergabung dengan Ungu, Pasha sebelumnya telah
muncul di dunia hiburan Indonesia sebagai model dan telah muncul di beberapa
iklan televisi, main sinetron, dan bergabung dengan beberapa band. Kemampuan
vokal Pasha memang telah terlihat sejak kecil saat dirinya menjadi juara II
lomba adzan se-Sulawesi Tengah. Memang sejak kecil anak kelima dari sepuluh
bersaudara ini, senang melantunkan adzan dan ayat-ayat suci Alquran. Pasha sempat kuliah di ABA-ABI sebelum akhirnya
memutuskan untuk berhenti kuliah dan memilih berkarier di musik. Tahun 2008,
Pasha terjun ke dunia bisnis dengan mendirikan perusahaan label bernama Monash
bersama sahabatnya, Inong. Proyek pertamanya adalah band baru bernama Michael Says.
2. Makki O. Parikesit
Makki
(lahir di Jakarta,
23 Oktober
1971. Umur 41 tahun)
adalah salah satu pendiri Ungu yang didirikan pada tahun 1996.
Saat sedang mengambil gelar di Indiana University, Amerika
Serikat, Makki memperkaya kemampuan bermusiknya dengan bermain bersama
sebuah band yang bernama Joint Session, yang selain menjadi band keliling di
sekitar Midwest, juga merupakan band pembuka beberapa konser grup musik ternama
seperti Toad the Wet Sprocket dan John Mellencamp. Kembali ke Jakarta tahun
1996, Makki sempat bergabung dengan Harris Ioni dan beberapa sesi in-promptu
sampai akhirnya membentuk UNGU.
3. Franco Wellyjat Medjaya Kusumah
Enda
(lahir di Kudus, Jawa Tengah,
4 Maret 1976. Umur 36 tahun)
memulai kariernya sebagai teknisi gitar untuk gitaris band Ungu. Ketika kebutuhan akan gitaris kedua muncul,
Enda membuktikan bahwa ia adalah orang yang tepat untuk mengisi posisi itu dan
bergabung pada tahun 2001. Lulusan fakultas hukum Universitas Sam Ratulangi ini mudah
dikenali dengan sebuah anting di bawah bibirnya.
Enda pernah kecanduan narkoba sampai akhirnya
bertemu dengan Makki
dan Pasha yang
menyadarkannya. Enda menikah dengan Eka Nilestari pada 17 Desember 2005. Mereka
dikaruniai seorang anak perempuan, Azzahra Leola Wicuda (lahir 16 Agustus
2006).
Onci (lahir di Palu, 2 Oktober 1982. Umur 30 tahun) adalah gitaris Ungu (grup musik). Onci bergabung pada tahun 2003, yang
sebelumnya bergabung dengan grup musik Funky Kopral, merupakan personel terakhir yang bergabung dengan Ungu. Dikenal sebagai gitaris yang
energik dan bermusikalitas baik, kehadiran Onci menjadi nilai tambah bagi Ungu.
Onci sempat digosipkan dekat dengan aktris Kiki Amalia. Namun kabar tersebut ditepis oleh Onci yang mengaku
hanya mengenal Kiki saat umroh bersama Ungu. Onci pun mengaku telah memiliki
pacar. Pada tanggal 25 Oktober 2011 Onci menikah dengan selebriti Endhita. Pada tanggal 10 November 2012 Onci dikarunai seorang perempuan
yaitu Kaines Adriana Kayra.
5.
M. Nur Rohman
Rowman
(lahir di Jakarta,
9 Januari
1974. Umur 38 tahun) adalah drummer Ungu. Sebelum bergabung dengan Ungu pada tahun
2001, Rowman adalah drummer grup musik rock bernama Garux yang sempat meramaikan dunia
musik di Indonesia.
Rowman yang sering dibilang mirip Bimbim Slank ini ternyata
memang sangat mengagumi Bimbim. Rowman menikah dengan Rika pada tanggal 1 April
2006. Saat ini mereka telah dikaruniai 2 orang anak, Rekha Aulia Rahmania dan
Ramy Jinan.
Komentar :
Seluruh album yang pernah di luncurkan oleh ungu
memang terdengar sangat bagus sekali untuk didengar dan selalu merajai Musik
Pop Indonesia. Ungu akan terus berjaya di dunia musik Indonesia karena
lagu-lagunya selalu menyentuh hati dan jiwa para pecinta musik Indonesia.
Saran :
Semoga grup band Ungu selalu meluncurkan album
terbarunya selama masih eksis di dunia musik Indonesia. Dan jangan pernah bubar
karena kalian memang sudah menjadi grup band yang paling bagus di Indonesia.