Kamis, 04 April 2013

Penggunaan Bahasa Indonesia secara baik dan benar Dan alat komunikasi


Tugas Softskill Bahasa Indonesia
1.        Jelaskan dengan contoh “Penggunaan Bahasa Indonesia secara baik dan benar’?
2.        Berikanlah contoh fungsi bahasa sebagai alat komunikasi?

Jawab :

1)        Bahasa yang baik adalah bahasa yang sesuai dengan situasi. Sebagai alat komunikasi, bahasa harus dapat efektif menyampaikan maksud kepada lawan bicara. Karenanya, laras bahasa yang dipilih pun harus sesuai.

contoh menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar

Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar dapat di artikan pemakaian ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya dan di samping itu mengikuti kaidah bahasa yang betul.Ungkapan bahasa Indonesia yang baik dan benar mengacu ke ragam bahasa yang sekaligus memenuhi persyaratan kebaikan dan kebenaran.Bahasa  yang di ucapkan harus baku.
Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar mempunyai  beberapa konsekuensi logis terkait dengan pemakaianya sesuai dengan situasi dan kondisi . Pada kondisi tertentu ,yaitu pada situasi formal pengguanaan bahasa Indonesia yang benar menjadi pioritas uutama. Penggunaan bahasa seperti ini sering menggunakan bahasa baku .Kendala yang harus di hindari dalam pemakaian bahasa baku antara lain disebabkan oleh adanya gejala bahasa seperti interferensi ,integrasi ,campur kode,alih kode dan bahasa gaul yang tanpa disadari sering digunakan dalam komunikasi resmi.Hal ini mengakibatkan bahasa yang digunakan menjadi tidak baik.

Contoh pada :
“kami , putra dan putri Indonesia bahasa persatuan, bahasa Indonesia,demikianlah bunyi alenia ketiga sumpah pemuda yang telah dirumuskan oleh para pemuda yang kemudian menjadi pendiri bangsa dan Negara Indonesia .Bunyi alinea ketiga dalam ikrar sumpah pemuda itu jelas bahwa yang menjadi bahasa persatuan bangsa Indonesia adalah bahasa Indonesia . Kita sebagai bagian bangsa Indonesia sudah selayaknya menjunjung tinggi bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-sehari.

2)        Sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan saluran perumusan maksud kita, melahirkan perasaan kita dan memungkinkan kita menciptakan kerja sama dengan sesama warga. Ia mengatur berbagai macam aktivitas kemasyarakatan, merencanakan dan mengarahkan masa depan kita (Gorys Keraf, 1997 : 4). Komunikasi merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri. Komunikasi tidak akan sempurna bila ekspresi diri kita tidak diterima atau dipahami oleh orang lain.

Pada saat kita menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi, kita sudah memiliki tujuan tertentu. Kita ingin dipahami oleh orang lain. Kita ingin menyampaikan gagasan dan pemikiran yang dapat diterima oleh orang lain. Kita ingin membuat orang lain yakin terhadap pandangan kita. Kita ingin mempengaruhi orang lain. Lebih jauh lagi, kita ingin orang lain membeli atau menanggapi hasil pemikiran kita. Jadi, dalam hal ini pembaca atau pendengar atau khalayak sasaran menjadi perhatian utama kita. Kita menggunakan bahasa dengan memperhatikan kepentingan dan kebutuhan khalayak sasaran kita.

Contohnya : Kata griya, misalnya lebih sulit dipahami dibandingkan kata rumah atau wisma. Dengan kata lain, kata besar, luas, rumah, wisma, dianggap lebih komunikatif karena bersifat lebih umum.

Selasa, 02 April 2013

Rahmad Darmawan : Kapten Tim Untuk Seniman Sepakbola


Salah satu pelatih tim nasional Indonesia Rahmad Darmawan mengungkapkan alasannya memilih Boaz Solossa sebagai kapten tim pada pertandingan melawan Arab Saudi dalam laga Grup C kualifikasi Piala Asia 2015 di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Sabtu (23/3) malam WIB.

Menurut Rahmad, ia sejak lama sudah menginginkan Boaz menjadi kapten tim. Namun kesempatan itu baru terwujud malam ini. Di laga itu, Boaz sempat membawa Indonesia unggul lebih dulu, sebelum Arab Saudi membalikkan keadaan.

“Sebetulnya saya sudah sejak lama menginginkan Boaz sebagai kapten tim. Saat itu pertandingan melawan Turkmenistan [di kualifikasi Piala Dunia 2014 zona Asia], saya sudah menyampaikan hal itu kepada Boaz,” ungkap RD, sapaan Rahmad.

“Kapten tim tidak hanya pemain yang memiliki jiwa leadership saja, dibutuhkan juga yang mempunyai jiwa seni. Kita bisa lihat Lionel Messi dan Diego Maradona. Ada nilai lebih dari kedua pemain itu, mereka sama-sama seniman sepakbola.”

“Saya terinspirasi dari kedua pemain itu. Karena itu, saya memilih Boaz sebagai kapten. Dia seorang seniman sepakbola.”

Analisa :

Kapten sebuah Tim Sepakbola harus memiliki jiwa seorang leadership, tetapi bila dia memiliki sebuah ketrampilan tersendiri, dia bisa saja diangkat sebagai kapten Tim. Saya sangat setuju dengan apa yang dikatakan oleh seorang Pelatih papan atas di Indonesia. Banyak sekali bintang-bintang sepakbola yang bisa memimpin Negaranya sebagai kapten Tim. Itulah yang ditunjukkan oleh seorang Boaz Salossa dalam memberikan sebuah seni tersendiri untuk Tim Nasional Indonesia.

Roy Suryo Kurang Puas Dengan Performa Timnas

Menpora menyampaikan ucapan terima kasih kepada para pemain, pelatih, serta masyarakat yang memberikan dukungan kepada timnas.

Menteri pemuda dan olahraga (Menpora) Roy Suryo kurang puas dengan performa yang diperlihatkan para pemain Indonesia ketika dikalahkan Arab Saudi 2-1 dalam laga kualifikasi Piala Asia 2015 di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Sabtu (23/3) malam WIB.

Di laga itu, Indonesia sempat memimpin lebih dulu melalui gol Boaz Solossa saat pertandingan baru berjalan lima menit. Namun dua gol balasan Arab Saudi memupuskan ambisi timnas senior meraih angka pertama mereka di Grup C.

“Sebetulnya saya kurang puas dengan penampilan timnas. Tapi saya tetap berterima kasih kepada pemain yang sudah berjuang keras di lapangan. Mereka sudah bermain habis-habisan di lapangan. Apalagi bisa mencetak gol terlebih dahulu,” ujar Menpora.

“Jangan salahkan semua pemain dan pelatih. Kita masih punya waktu panjang, saya berharap permainan mereka bisa lebih baik lagi. Saya tidak kecewa.”

“Terima kasih juga kepada masyarakat yang sudah datang berbondon-bondong ke stadion. Ini memperlihatkan dukungan masyarakat terhadap persepakbolaan Indonesia yang lebih baik setelah adanya penyatuan.”

Analisa : 

Saya setuju dengan apa yang dikatakan oleh MENPORA Roy Suryo yang selalu memberikan dukungan dan semangat bagi para pemain Timnas Indonesia dalam menjalani laga berat melawan Timnas Arab Saudi. Pemain telah berjuang dengan sekuat tenaga dan memperlihatkan permainan terbaik yang telah mereka miliki selama ini. Semoga dilain pertandingan Timnas Indonesia bisa memberikan angka pertama dan bisa bersaing dalam memperebutkan tiket Piala Asia 2015.


Demi Lionel Messi, PSSI Siap Gelontorkan Ratusan Miliar

PSSI melalui BTN telah mempersiapkan beberapa laga uji coba timnas Indonesia untuk persiapan kualifikasi Piala Asia 2015 dan juga Piala AFF 2014, termasuk menghadapi Argentina.

Kekalahan tim nasional Indonesia dari Arab Saudi di ajang kualifikasi Piala Asia yang disebut Rahmad Darmawan karena kurangnya laga uji coba, membuat PSSI langsung bergerak cepat untuk mempersiapkan beberapa uji tanding untuk tim Merah Putih.

PSSI telah mengupayakan, setidaknya tiga pertandingan, untuk persiapan kualifikasi Piala Asia 2015 dan juga Piala AFF 2014, di mana salah satunya adalah pertandingan menghadapi Argentina pada 9 September mendatang.

Direktur Pemasaran dan Hubungan Luar Negeri Badan Tim Nasional  (BTN) Rudolf Yesayas menyatakan BTN sudah berbicara dengan federasi sepakbola Argentina dan pihak tim Tango meminta uji coba digelar di tanggal tersebut.

"Kalau untuk tanggal pertandingan sudah sulit untuk digeser, karena federasi sepakbola Argentina sendiri yang meminta," kata Rudolf.

Namun, untuk mendatangkan Argentina, Rudolf mengakui BTN harus merogoh kocek sebesar $30 juta atau sekitar Rp300 miliar. "Itu hanya untuk 'match fee'. Tapi nanti yang datang tim utama termasuk Lionel Messi," jelas Rudolf. 

Selain itu, dua laga uji coba lainnya yang sedang diupayakan adalah melawan Brasil atau Portugal yang akan digelar dua kali, yaitu pada pekan ketiga Agustus 2014 dan pekan ke-empat Oktober 2014.

Analisa :

Bila kita ingin mendatangkan Tim Nasional Argentina (beserta para pemain bintang) untuk bertanding melawan Tim Nasional Indonesia saya sangat setuju, tetapi tolong di pikirkan dengan baik dan matang agar dana yang kita keluarkan tidak hilang di makan oleh para Koruptor. Agar Indonesia tidak di pandang dengan keburukannya saja. Dan lain waktu dapat mendatangkan Tim Nasional dari negara-negara di seluruh dunia.


Menpora : Protes Klub IPL Salah Arah

Roy Suryo menilai klub-klub Indonesian Premiere League seharusnya menyalahkan enam Exco yang melakukan walk-out dari KLB PSSI.

Surat protes yang dikirimkan perwakilan klub-klub PT LPIS mengenai hasil Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI terkait unifikasi liga kepada Kementerian pemuda dan olahraga (Kemenpora) dinilai salah arah oleh Menpora Roy Suryo.

Roy Suryo mengatakan hasil KLB PSSI tersebut merupakan keputusan anggota atau voter PSSI yang hadir, dan dirinya sendiri tidak termasuk di dalamnya, sehingga tidak memiliki hak untuk ikut campur.

"Saya sendiri bukan Voter PSSI, pemilihan cara Unifikasi liga ditetapkan di KLB PSSI  oleh 100 Voters dengan memilih satu dari dua cara, hasilnya mayoritas sistem yang diajukan Djoko Driyono disetujui voters, dan ada wakil FIFA dan AFC dalam KLB itu," kata Roy kepada Jawa Pos.

Sosok pengganti Andi Mallarangeng tersebut menilai enam Exco yang walkout-lah yang bersalah karena tidak memperjuangkan klub-klub IPL tetapi memilih keluar dari arena KLB.

"Sayangnya justru enam Exco yang bisa membela IPL secara konstitusional di dalam kongres malah WO. Sehingga para voter IPL tidak lagi memiliki exco-exconya," imbuhnya.

"Ya, silahkan protes ke enam Exco yang WO. Salah arah kalau ke Menpora".


Analisa :

Saya setuju dengan apa yang di katakan oleh Menpora Roy Suryo. Seharusnya klub – klub dari IPL mengikuti Kongres Luar Biasa (KLB) agar mengetahui hasilnya dengan baik dan benar. Dan untuk ke enam Exco yang mewakili IPL tidak Walk-Out begitu saja karena ini juga merugikan seluruh klub IPL yang tidak mengetahui hasilnya