Roy Suryo menilai
klub-klub Indonesian Premiere League seharusnya menyalahkan enam Exco yang
melakukan walk-out dari KLB PSSI.
Surat protes yang dikirimkan perwakilan
klub-klub PT LPIS mengenai hasil Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI terkait
unifikasi liga kepada Kementerian pemuda dan olahraga (Kemenpora) dinilai
salah arah oleh Menpora Roy Suryo.
Roy Suryo mengatakan hasil KLB PSSI tersebut merupakan keputusan anggota atau voter PSSI yang hadir, dan dirinya sendiri tidak termasuk di dalamnya, sehingga tidak memiliki hak untuk ikut campur.
"Saya sendiri bukan Voter PSSI, pemilihan cara Unifikasi liga ditetapkan di KLB PSSI oleh 100 Voters dengan memilih satu dari dua cara, hasilnya mayoritas sistem yang diajukan Djoko Driyono disetujui voters, dan ada wakil FIFA dan AFC dalam KLB itu," kata Roy kepada Jawa Pos.
Sosok pengganti Andi Mallarangeng tersebut menilai enam Exco yang walkout-lah yang bersalah karena tidak memperjuangkan klub-klub IPL tetapi memilih keluar dari arena KLB.
"Sayangnya justru enam Exco yang bisa membela IPL secara konstitusional di dalam kongres malah WO. Sehingga para voter IPL tidak lagi memiliki exco-exconya," imbuhnya.
"Ya, silahkan protes ke enam Exco yang WO. Salah arah kalau ke Menpora".
Analisa :
Saya setuju dengan apa yang di katakan
oleh Menpora Roy Suryo. Seharusnya klub – klub dari IPL mengikuti Kongres Luar
Biasa (KLB) agar mengetahui hasilnya dengan baik dan benar. Dan untuk ke enam
Exco yang mewakili IPL tidak Walk-Out begitu saja karena ini juga merugikan
seluruh klub IPL yang tidak mengetahui hasilnya
http://www.goal.com/id-ID/news/1387/nasional/2013/03/30/3864100/menpora-protes-klub-ipl-salah-arah tanggal 1 april 2013
jam 12.08
Tidak ada komentar:
Posting Komentar